Alhamdulillah...
Segala puji bagi Allah SWT. Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur kembali berhasil melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Ahad, 28 Maret 2010 di Kompleks Perguruan Islam Almamur. Meskipun banyak acara yang berbarengan, peserta yang hadir tidak kurang dari 100 orang dan bertahan sampai acara berakhir pada saat zhuhur tiba. Penceramah yang hadir pada acara Maulid kali ini adalah KH. Mukhtar Ghazali dari Lemah Abang, yang juga pengajar pengajian bulanan dalam majelis ta'lim ini.
Mengulang sukses pada tahun sebelumnya, peringatan Maulid yang dilaksanakan kaum Ibu dari Divisi Ummahat - Yayasan Perguruan Islam Almamur (Yapima) itu dihiasi dengan dekorasi canggih dan indah yang didesain oleh dekorator otodidak, Bapak Farid Sigit, mantan pengurus Yapima.
Selain itu Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur kini memiliki tim qasidah sendiri meskipun dengan seragam sederhana. Selain itu pengurus juga dapat membuatkan seragam pengajian untuk para anggota setianya yang berjumlah 30 orang.
Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur, yang dirintis oleh allahyarham KH. Mahmud Saijan dan diteruskan oleh alm. KH. Abubakar Sanusi, pernah memiliki peserta ratusan sebelum dialihkan menjadi Majelis Ta'lim Alma'muriyah, dibawah yayasan yang berbeda, pada tahun 2007.
Kini Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur dirintis kembali dan diteruskan oleh H. 'Ai Qana'ah (menantu alm KH. Abubakar Sanusi) dengan para pengajar Ust. H. M. Sobur, Ust. Mushtafa, dan Ustazah Siti Nafsiah. Tempat pengajian adalah di masjid Jami' Alma'mur.
Perjuangan perintisan kembali Majelis Ta'lim ini dicibir banyak orang, dan bahkan ditentang oleh puteri KH. Abubakar sendiri, yang sempat dijagokan untuk menggantikan almarhum. Tapi dengan niat yang ikhlas dan ke
tabahan menghadapi cobaan, akhirnya Majelis Ta'lim ini diakui oleh masyarakat sebagai majelis ta'lim yang lebih serius mengajarkan ilmu, ketimbang majelis ta'lim lainnya, yang seringkali diganggu dengan urusan lain seperti arisan.
Kini pengajian ibu-ibu Majelis Ta'lim Almamur bahkan terancam tidak memiliki tempat lagi karena seringkali tempat itu, yang merupakan emper sebelah selatan masjid Almamur, tidak diberi tikar dan hambal oleh ketua Masjid. Belum lagi mic pengeras suara yang dikunci dan kuncinya tidak diberikan kepada petugas (merbot)
Sang Ketua Masjid juga pada tahun 2009 pernah mengadakan lomba qasidah dalam rangka peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Anehnya ia tidak membolehkan Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur untuk menjadi peserta. Ia malah mempersilakan saingannya, majelis talim Alma'muriyyah untuk ikut berlomba, dan dengan sistem penilaian yang aneh, Alma'muriyah memperoleh juara kedua. Sedangkan MT Kaum Ibu Almamur hanya bisa gigit jari, padahal sebagian biaya peringatan Isra Mi'raj di Masjid Almamur merupakan sumbangan mereka. Sedangkan MT Alma'muriyyah yang kini memiliki bangunan sendiri -yang dibangun menggunakan dana yang dikumpulkan MT Kaum Ibu Almamur (sebelum diambil alih dan dipindahkan) - dan dana wakaf dari H. Sanusi Sakeh, menari-nari gembira di depan masjid sambil menabuh rebana tanda kemenangan.
Kini dengan susah payah MT Kaum Ibu Almamur kembali meniti perjuangan dari titik rendah lagi: Mencari lokasi untuk pengajian. Nampaknya lokasi pengajian sekarang sudah kurang kondusif untuk digunakan sebagai sarana belajar. Disamping sikap Ketua Masjid yang kurang bersahabat, Masjid Almamur juga kini kurang terawat. Bau pesing tercium dari sudut-sudut tembok. Menurut cerita para saksi, masjid kini menjadi tempat tidur beberapa orang kaum dan orang yang tidak dikenal pada malam hari. Mereka pergi begitu saja setelah terdengar azan, tanpa menunggu shalat lebih dahulu. Celakanya, mereka sering melakukan buang air kecil di tembok masjid, mengingat toilet dalam terkunci dan toilet di sebelah selatan terlihat agak seram.
Mudah-mudahan perjuangan Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur ini memperoleh jalan keluar dan keridhaan dari Allah SWT.
Selamat buat MT Kaum Ibu Almamur
Selamat buat Divisi Ummahat- Yapima
Segala puji bagi Allah SWT. Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur kembali berhasil melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Ahad, 28 Maret 2010 di Kompleks Perguruan Islam Almamur. Meskipun banyak acara yang berbarengan, peserta yang hadir tidak kurang dari 100 orang dan bertahan sampai acara berakhir pada saat zhuhur tiba. Penceramah yang hadir pada acara Maulid kali ini adalah KH. Mukhtar Ghazali dari Lemah Abang, yang juga pengajar pengajian bulanan dalam majelis ta'lim ini.
Mengulang sukses pada tahun sebelumnya, peringatan Maulid yang dilaksanakan kaum Ibu dari Divisi Ummahat - Yayasan Perguruan Islam Almamur (Yapima) itu dihiasi dengan dekorasi canggih dan indah yang didesain oleh dekorator otodidak, Bapak Farid Sigit, mantan pengurus Yapima.
Selain itu Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur kini memiliki tim qasidah sendiri meskipun dengan seragam sederhana. Selain itu pengurus juga dapat membuatkan seragam pengajian untuk para anggota setianya yang berjumlah 30 orang.
Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur, yang dirintis oleh allahyarham KH. Mahmud Saijan dan diteruskan oleh alm. KH. Abubakar Sanusi, pernah memiliki peserta ratusan sebelum dialihkan menjadi Majelis Ta'lim Alma'muriyah, dibawah yayasan yang berbeda, pada tahun 2007.
Kini Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur dirintis kembali dan diteruskan oleh H. 'Ai Qana'ah (menantu alm KH. Abubakar Sanusi) dengan para pengajar Ust. H. M. Sobur, Ust. Mushtafa, dan Ustazah Siti Nafsiah. Tempat pengajian adalah di masjid Jami' Alma'mur.
Perjuangan perintisan kembali Majelis Ta'lim ini dicibir banyak orang, dan bahkan ditentang oleh puteri KH. Abubakar sendiri, yang sempat dijagokan untuk menggantikan almarhum. Tapi dengan niat yang ikhlas dan ke
tabahan menghadapi cobaan, akhirnya Majelis Ta'lim ini diakui oleh masyarakat sebagai majelis ta'lim yang lebih serius mengajarkan ilmu, ketimbang majelis ta'lim lainnya, yang seringkali diganggu dengan urusan lain seperti arisan.Kini pengajian ibu-ibu Majelis Ta'lim Almamur bahkan terancam tidak memiliki tempat lagi karena seringkali tempat itu, yang merupakan emper sebelah selatan masjid Almamur, tidak diberi tikar dan hambal oleh ketua Masjid. Belum lagi mic pengeras suara yang dikunci dan kuncinya tidak diberikan kepada petugas (merbot)
Sang Ketua Masjid juga pada tahun 2009 pernah mengadakan lomba qasidah dalam rangka peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Anehnya ia tidak membolehkan Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur untuk menjadi peserta. Ia malah mempersilakan saingannya, majelis talim Alma'muriyyah untuk ikut berlomba, dan dengan sistem penilaian yang aneh, Alma'muriyah memperoleh juara kedua. Sedangkan MT Kaum Ibu Almamur hanya bisa gigit jari, padahal sebagian biaya peringatan Isra Mi'raj di Masjid Almamur merupakan sumbangan mereka. Sedangkan MT Alma'muriyyah yang kini memiliki bangunan sendiri -yang dibangun menggunakan dana yang dikumpulkan MT Kaum Ibu Almamur (sebelum diambil alih dan dipindahkan) - dan dana wakaf dari H. Sanusi Sakeh, menari-nari gembira di depan masjid sambil menabuh rebana tanda kemenangan.
Kini dengan susah payah MT Kaum Ibu Almamur kembali meniti perjuangan dari titik rendah lagi: Mencari lokasi untuk pengajian. Nampaknya lokasi pengajian sekarang sudah kurang kondusif untuk digunakan sebagai sarana belajar. Disamping sikap Ketua Masjid yang kurang bersahabat, Masjid Almamur juga kini kurang terawat. Bau pesing tercium dari sudut-sudut tembok. Menurut cerita para saksi, masjid kini menjadi tempat tidur beberapa orang kaum dan orang yang tidak dikenal pada malam hari. Mereka pergi begitu saja setelah terdengar azan, tanpa menunggu shalat lebih dahulu. Celakanya, mereka sering melakukan buang air kecil di tembok masjid, mengingat toilet dalam terkunci dan toilet di sebelah selatan terlihat agak seram.
Mudah-mudahan perjuangan Majelis Ta'lim Kaum Ibu Almamur ini memperoleh jalan keluar dan keridhaan dari Allah SWT.
Selamat buat MT Kaum Ibu Almamur
Selamat buat Divisi Ummahat- Yapima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar